Judi online terus menjamur di tengah masyarakat, bahkan dengan berbagai upaya pemblokiran dan penangkapan yang sudah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa praktik judol bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan teknologi yang kompleks.

Salah satu tantangan terbesar dalam mimpi44 memberantas judol adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat. Banyak situs judi online yang, meskipun sudah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dapat kembali beroperasi menggunakan domain baru hanya dalam hitungan jam. Aparat hukum pun harus bekerja ekstra untuk memantau pergerakan situs-situs ini, yang seringkali dioperasikan dari luar negeri. Keterbatasan yurisdiksi dan infrastruktur teknologi juga menjadi kendala serius.

Di sisi lain, aparat penegak hukum memang telah menunjukkan sejumlah hasil konkret, seperti penggerebekan sindikat judi online, penyitaan aset bernilai miliaran rupiah, hingga penangkapan pelaku yang terlibat dalam jaringan tersebut. Namun, fakta bahwa praktik ini tetap bertahan bahkan berkembang pesat menunjukkan bahwa akar masalahnya belum sepenuhnya disentuh. Kurangnya efek jera dan lemahnya regulasi terhadap transaksi digital menjadi salah satu penyebab utamanya.

Tak kalah penting adalah aspek edukasi dan literasi digital masyarakat. Masih banyak orang yang belum memahami dampak negatif dari keterlibatan dalam praktik judol, baik secara finansial maupun hukum. Terutama di kalangan anak muda dan masyarakat berpenghasilan rendah, godaan keuntungan instan dari judol sering kali membuat mereka terjebak tanpa memikirkan risiko jangka panjang. Dalam hal ini, aparat penegak hukum perlu bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan tokoh masyarakat untuk membangun kesadaran kolektif.

Pemberantasan judol tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada aparat hukum saja. Ini adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swasta. Penguatan sistem hukum, peningkatan kapasitas teknologi pemantauan, serta dukungan masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan harus menjadi fokus ke depan. Selama pendekatannya masih bersifat reaktif dan belum menyentuh akar persoalan, pemberantasan judol akan tetap menjadi PR besar yang sulit diselesaikan secara tuntas.